Tabgha

Pentingnya “Guardian Teacher ‘ di Sekolah

Di era reformasi revolusi industri sekarang,hidup sudah berada di arus digitalisasi  ,banyak anak muda yang kehilangan arah bahkan sudah melabrak portal portal tidak tau lagi mana yang menjadi norma dan kebenaran ,sehingga banyak anak muda kehilangan jati diri dan kehilangan arah

Sekolah merupakan wadah yang menyiapkan generasi muda yang cerdas, intelektual serta spiritual artinya siswa tahu dan mengerti batasan dan memahami mana yang boleh dan mana yang tidak. Karakter seperti ini yang perlu dipersiapkan bagi generasi  di zaman sekarang, tentu sekolah memiliki peranan penting .

Perkembangan zaman yang begitu cepat membawa dampak luar biasa dalam dunia pendidikan. Siswa SMA saat ini hidup di tengah arus digital yang deras, dan tidak bisa melawan arus  dan tentunya memiliki tantangan yang deras dimana informasi datang dari segala arah, interaksi sosial berpindah ke layar, dan nilai-nilai moral sering kali kabur di antara tren media sosial. Budaya Fomo sudah menjadi bagian generasi muda tidak peduli latar belakang kehidupan sehingga semua terlihat dimanipulasi demi validasi
Dalam konteks inilah, peran guru tidak hanya sebagai mengajar, tetapi juga sebagai pendamping, pelindung, dan pembimbing pribadi menjadi sangat penting. Di sinilah program Guardian Teacher hadir.

Program Guardian Teacher adalah sistem pendampingan di mana setiap guru menjadi pembimbing atau mentor  bagi kelompok  kecil siswa secara personal dan berkelanjutan.
Guru tidak hanya mengawasi prestasi akademik, tetapi juga memantau perkembangan karakter dan spiritualitas siswa, menjadi tempat curhat yang aman, membantu siswa memahami potensi dan arah hidupnya, bahkan menjadi jembatan komunikasi antara sekolah dan keluarga.

Pentingnya Guardian Teacher di Era Sekarang?

  1. Mengatasi Krisis Relasi di Era Digital
    Siswa masa kini cenderung connected but isolated — terhubung secara daring, tapi kesepian secara emosional.
    Guardian Teacher membantu membangun kembali relasi manusiawi yang hangat dan autentik.

  2. Mencegah Masalah Emosional dan Sosial
    Banyak kasus “kenakalan” remaja, stres, hingga depresi siswa berawal dari tidak adanya sosok dewasa yang mendengar.
    Guardian Teacher berperan sebagai early detector dan safe zone bagi siswa.

  3. Mendukung Pembentukan Karakter dan Spiritualitas
    Ditengah nilai-nilai dunia yang berubah cepat, guardian teacher membantu menanamkan nilai iman, tanggung jawab, dan kasih.

  4. Menjalin Sinergi Sekolah – Orang Tua – Siswa
    Melalui komunikasi rutin, Guardian Teacher memperkuat kepercayaan antara sekolah dan keluarga, sehingga pendidikan menjadi tanggung jawab bersama. 

Landasan Alkitabiah

“Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah...”
(1 Petrus 5:2)

Seorang Guardian Teacher menjadi “gembala kecil” yang menuntun siswa agar tetap berjalan dalam terang Kristus di tengah derasnya arus zaman digital.

“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”
(Amsal 22:6)

Program Guardian Teacher bukan sekadar inovasi manajerial, tetapi panggilan rohani.
Di tengah dunia yang sibuk dan serba cepat, kehadiran guru pendamping menjadi oase kasih dan perhatian yang menuntun setiap siswa menemukan arah hidupnya.
Dengan kasih Kristus sebagai dasar, setiap guru dapat menjadi penjaga jiwa muda yang sedang mencari makna.

Seorang guru bukan hanya mengajar dari buku, tetapi menggembalakan dari hati, menuntun satu jiwa muda agar menemukan terang di tengah gelapnya zaman.

When a teacher chooses not only to teach but also to walk beside, education becomes a journey of the heart that nurtures life.” (Ketika guru hadir bukan hanya untuk mengajar, tetapi juga mendampingi, maka pendidikan menjadi perjalanan hati yang menumbuhkan kehidupan.”)

 

Miss Vera 

Senior High School Principal 

Bible Camp SMAS Kristen Tabgha: Menemukan Jati Diri dalam Kasih Tuhan

Di tengah dunia yang terus berkembang pesat dan mengalami perubahan yang signifikan, setiap individu dituntut untuk mengembangkan potensinya agar tidak tertinggal oleh kemajuan jaman. SMAS Kristen Tabgha memahami bahwa peserta didik harus dipersiapkan dengan baik, tidak hanya dalam bidang akademik tetapi juga dalam iman dan pengenalan akan Tuhan yang hidup dan benar. Dengan demikian, akan tercipta pribadi-pribadi yang cerdas, unggul, dan beriman.

Sebagai bagian dari upaya menumbuhkembangkan iman siswa/i, SMAS Kristen Tabgha mengadakan Bible Camp dengan tema "Aku Berharga, Mulia, dan Dikasihi" yang didasarkan pada Yesaya 43:4. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu remaja memahami nilai diri mereka di hadapan Tuhan serta menemukan esensi dan makna hidup yang sejati.

Empat Sesi Pembentukan Karakter dalam Bible Camp Bible Camp ini dikemas dalam empat sesi utama:

  1. Hati Bapa – Memahami kasih Tuhan sebagai Bapa yang sejati, terutama bagi mereka yang mengalami kekosongan figur ayah (fatherless), sehingga mereka dapat menemukan identitas sejati mereka sebagai anak-anak Allah.

  2. Gambar Diri – Membantu siswa melihat diri mereka sebagaimana Tuhan melihat, agar mereka memiliki kepercayaan diri yang sehat dan tidak mudah terpengaruh oleh standar dunia.

  3. Kekudusan – Mengajarkan pentingnya menjaga hati, pikiran, dan tindakan agar tetap selaras dengan firman Tuhan, serta menjauhi hal-hal yang dapat merusak hubungan mereka dengan Tuhan.

  4. Pelepasan – Menolong peserta didik untuk melepaskan kebiasaan buruk, luka batin, dan belenggu yang menghambat pertumbuhan rohani mereka, agar dapat hidup dalam kebebasan sejati di dalam Kristus.

Membangun Kebersamaan dalam Kasih Kristus Bible Camp ini bukan hanya tentang ibadah dan sesi rohani, tetapi juga diisi dengan kegiatan yang mempererat kebersamaan antar siswa dan guru. Mereka diajak untuk:

  • 🍽️ Makan bersama dalam suasana kekeluargaan.

  • 🤝 Mengikuti tantangan kelompok yang melatih kerja sama dan saling mendukung.

  • 🔥 Menikmati malam api unggun yang penuh kehangatan, refleksi, dan kebersamaan.

Melalui rangkaian kegiatan ini, peserta didik tidak hanya semakin mengenal Tuhan tetapi juga belajar membangun hubungan yang sehat dengan sesama. Seperti yang tertulis dalam Filipi 4:8, "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan yang patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." Ayat ini mengajarkan betapa pentingnya menjaga pikiran agar selalu terfokus pada hal-hal yang positif dan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Mengaplikasikan Firman Tuhan dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan remaja, ayat ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek:

  • 📖 Memilih tontonan, bacaan, dan musik yang membangun iman.

  • 🗣️ Menjaga perkataan agar tetap positif dan memberkati orang lain.

  • 🚫 Menjauhi gosip, pikiran negatif, dan hal-hal yang bertentangan dengan firman Tuhan.

  • 🙏 Mengembangkan sikap bersyukur dan penuh iman dalam menghadapi tantangan hidup.

Melalui Bible Camp ini, kami berharap setiap siswa SMAS Kristen Tabgha semakin menyadari bahwa mereka berharga, mulia, dan dikasihi Tuhan. Dengan demikian, mereka dapat bertumbuh menjadi pribadi yang kuat dalam iman, berpengaruh dalam masyarakat, dan selalu hidup dalam kasih Tuhan.

Bismantoro Rajagukguk 

Kepala Sekolah SMAS Kristen Tabqha